Siapa sangka, saya akan memandu sejauh 800KM dalam hanya tiga hari? Saya terjepit dalam sedan hybrid, meluncur di jalan pesisir, melintasi jalan gunung, dan sesekali terjebak dalam macet yang bikin mempertanyakan hidup. Yup, itulah pengalaman kami dengan BYD Seal 5 DM-i yang membawa kami berkelana ke Pangasinan, Zambales, dan Bataan. Dengan kombinasi sinar matahari, pasir pantai, dan perjalanan panjang, sistem hybrid ini benar-benar diuji!

Pemula yang Salah Kaprah

Kami mulai perjalanan dari Seda Manila Bay, berharap bisa cepat meninggalkan kota lewat Skyway.

Tapi kabar buruknya: lalu lintas Manila mengabaikan rencana road trip kami. Kami berangkat saat jam sibuk dan melaju pelan seperti siput. Namun, waktu itu memberi kami kesempatan untuk mengapresiasi interior Seal 5 DM-i.

Saya duduk di kursi depan dan berperan sebagai DJ. Dengan iPhone yang terhubung via Apple CarPlay, saya sempat menunjukkan ke teman-teman, Milo dan Paulo, bahwa BYD lebih cocok dengan Android Auto—sepertinya ada sedikit sentuhan budaya Tiongkok di situ! (Koneksi Apple CarPlay saya selalu terputus.)

Playlist Sunday’s Best saya diputar dengan keras saat kami mengeksplorasi interior yang luas dan canggih. Milo pun mencoba touchscreen besar dan panel instrumen digital, berpindah antara mode hybrid dan elektrik penuh, sementara saya asyik terpesona dengan desain minimalis yang tampak futuristik. Kabin yang terisolasi, dibalut dengan jok kulit lembut, menyerap semua suara bising kota.

Siapa yang Mengemudikan?

Kami berganti-ganti menyetir dan melakukan beberapa pemberhentian agar semua bisa merasakan pengalaman mengemudikan sedan hybrid ini. Saat giliran saya, jujur, saya agak ragu.

Penyebabnya? Waking up at 5 AM, tidur di atas tengah malam, dan yang lebih parah—tidak ada Starbucks di dekat situ.

Tapi yang saya suka dari kendaraan BYD: mereka seperti membantu Anda mengemudikan mobil, bukan sebaliknya!

Fitur bantuan pengemudi Seal 5 DM-i sangat intuitif, membuat saya merasa seperti menggunakan mobil mewah. Di jalan tol, lane-keeping assist membantu saya tetap stabil di kecepatan 90-100kph, bahkan saat saya berusaha mengikuti mobil di depan. Suspensi mobil ini juga sangat baik, membuat semua perjalanan terasa nyaman, tanpa guncangan yang berlebihan.

Mode Penumpang yang Santai

Setelah berhenti makan siang di Red Baron Restaurant—wisata kuliner yang wajib dicoba—saya akhirnya mendapatkan waktu istirahat yang layak di kursi belakang.

Setelah lebih dari 200KM, giliran Paulo mengemudikan mobil, dan sayangnya, dia mendapatkan jalur yang agak menegangkan—melintasi jalan desa dari Pangasinan ke Zambales, menyalip truk besar dan pejalan kaki yang tiba-tiba melintas.

Sementara itu, saya benar-benar menikmatinya sebagai penumpang. Kursi belakangnya sangat nyaman, dan kabin tetap tenang. Milo asyik dengan ponselnya dan Paulo sangat fokus pada mengemudi, sementara saya membungkus diri dengan jaket jeans, setengah tertidur dengan suara lembut jalanan di luar.

Liburan di Pantai

Malam pertama kami di Kalinto Resort di Botolan, Zambales. Ini adalah tempat bersembunyi di mana kenyamanan modern bertemu keindahan alam—pantai di depan, gunung di belakang.

Tidak ada sesi bonfire untuk kami malam itu, karena hujan deras menerpa. Setelah makan malam, saya langsung terlelap dan tidur nyenyak selama sembilan jam, terbangun sebelum matahari terbit.

Pagi harinya, saya berjalan di sepanjang pantai, mendengarkan ombak, merasakan angin sejuk, dan menyaksikan langit berwarna merah muda saat matahari muncul. Dengan secangkir latte Spanyol dan sarapan tapa klasik, saya siap untuk leg berikutnya!

Kontras di Subic

Hari berikutnya, kami menjadikan perjalanan ini sebagai kontes efisiensi—siapa yang bisa mendapatkan jarak tempuh dan efisiensi bahan bakar tertinggi pada akhir hari kedua. Sayangnya, kami lupa beralih ke mode EV setelah mengisi daya dengan pengereman regeneratif.

Di tengah perjalanan menuju Subic Bay, tempat yang sudah lama tak saya kunjungi, saya merasakan sesuatu yang menyegarkan dengan jalanan yang dikelilingi pepohonan dan lebar, jauh dari kekacauan lalu lintas Manila. Setibanya di Subic International Golf Club, tempat ini terasa seolah berada di dunia lain—hijau, tenang, dan damai.

Puas dengan pemandangan, saya mulai menyadari betapa perjalanan tidaklah sekuat seperti pemberhentian yang kami buat. Setelah makan siang yang begitu mengenyangkan, kami pun melakukan kontes kecil siapa yang bisa menampung paling banyak barang di compartment BYD Seal 5 DM-i. Saya kalah, karena saya terlalu teliti dalam mengepak, tapi kami tertawa terbahak-bahak.

Di Jalur Berliku

Setelah itu, kami tiba di La Jolla Luxury Beach Resort di Bagac, Bataan, yang berarti menghadapi jalanan pegunungan berliku. Ketika saya memegang kemudi, terasa berat sekali, meski mobil ini cukup lincah di tikungan tajam. Namun di dalam hati saya, saya terus berpikir, “Apa jadinya kalau kami jatuh ke tebing?” Setelah melewati jalan berliku yang menegangkan itu, saya menyerahkan kemudi kembali ke Milo yang dengan percaya diri mengemudikan sedan hybrid tersebut ke batasnya.

Perjuangan Melawan Mual Perjalanan

Di hari terakhir, kembali ke jalanan berliku membuat saya harus merepotkan karena mual, terutama saat saya duduk di kursi depan. Cepat-cepat saya mencari inhaler mentol Poy-Sian untuk menghindari mual. Untungnya, itu hanya berlangsung setengah jam sebelum kami berhenti makan siang lagi. Kami sudah menempuh lebih dari 600KM perjalanan, dan saat tiba kembali di Manila, total akan mencapai 800KM.

Bahkan di saat menikmati resort mewah dan pemandangan luar biasa, saya sangat merindukan rumah. Dengan BYD Seal 5 DM-i yang cukup nyaman untuk perjalanan jauh, baik sebagai pengemudi maupun penumpang, saya percaya tiga hari di jalan tetap menguras fisik dan mental.

GadgetMatch Anda?

Setelah tiga hari dan 800KM, serta berbagai jenis medan, BYD Seal 5 DM-i membuktikan diri sebagai mobil yang siap untuk perjalanan jauh. Bukan sekadar hybrid yang efisien—itu juga cruiser nyaman yang mampu mengatasi tikungan tajam, tanjakan curam, dan kemacetan kota. Jika saya awalnya ragu pada sedan hybrid, semua keraguan itu sirna. BYD Seal 5 DM-i bukan hanya mobil untuk perjalanan sehari-hari, tetapi juga untuk petualangan, efisiensi, dan segalanya di antaranya.

Swipe right jika Anda seorang pengemudi kota yang ingin efisiensi hybrid tanpa mengorbankan tenaga, dan sesekali melakukan perjalanan jauh dengan keterampilan dan teknologi yang membuat perjalanan nyaman.

Swipe left jika Anda mencari pengalaman mengemudi yang lebih agresif dan belum siap untuk mengikuti tren hybrid/elektrik.

Untuk kami, kami dengan percaya diri bisa mengatakan: BYD Seal 5 DM-i bukan hanya bagus. Setelah 800KM, mobil ini siap untuk perjalanan jauh dan layak mendapatkan GadgetMatch Seal of Approval.

Ini adalah pilihan tepat yang seimbang antara performa, efisiensi, dan gaya dengan harga yang tidak membuat dompet menangis. Mulai dari PhP 948,000 untuk model Dinamis dan PhP 1,198,000 untuk varian Premium.



Source link

Leave a Reply