Seiring dengan kemajuan dalam bidang robotik, industri semakin banyak menggunakan robot untuk mengautomasi pekerjaan yang membosankan. Pada tahun 2023, lebih dari 540,000 robot industri baru dipasang di seluruh dunia, menjadikan jumlahnya lebih dari 4 juta robot aktif, menurut IFR.

Robot industri memang pandai melakukan tugas yang berulang, tetapi mereka masih kesulitan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian, menangani barang-barang yang rapuh, dan beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Misalnya, sebuah robot di dapur restoran mungkin lebih mengganggu daripada membantu. Jadi, banyak proses industri masih dilakukan secara manual.

Startup asal Korea Selatan, RLWRLD, ingin mengubah itu dengan sebuah model AI yang dikembangkan khusus untuk robotik. Mereka menggabungkan model bahasa besar dengan perangkat lunak robotik tradisional. Menurut RLWRLD, model ini akan memungkinkan robot untuk bergerak lebih lincah dan bahkan melakukan “penalaran logis”.

“Dengan model dasar RLWRLD, proses yang biasanya memakan banyak tenaga manusia bisa sepenuhnya diotomatisasi dengan meniru keahlian manusia, sehingga meningkatkan efisiensi tempat kerja,” ungkap Jung-Hee Ryu, pendiri dan CEO RLWRLD, dalam wawancara eksklusif dengan TechCrunch.

RLWRLD baru-baru ini keluar dari tahap pengembangan rahasia dengan mendapatkan dana awal sebesar 21 miliar KRW (sekitar $14.8 juta). Putaran pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura Hashed, dan juga diikuti oleh Mirae Asset Venture Investment dan Global Brain.

Yang menarik, RLWRLD telah menarik banyak investor strategis besar, seperti Ana Group, PKSHA, Mitsui Chemical, Shimadzu, dan KDDI dari Jepang; LG Electronics dan SK Telecom dari Korea; serta Amber Manufacturing dari India.

Dana awal ini akan digunakan untuk proyek bukti konsep dengan investor strategis, memperkuat infrastruktur komputasi, membeli robot dan perangkat untuk mengumpulkan data, serta merekrut talenta penelitian terbaik. Mereka juga berencana untuk mengembangkan gerakan tangan yang lebih canggih yang melibatkan lima jari — kemampuan yang belum ditunjukkan oleh pesaing seperti Tesla atau Figure AI, menurut Ryu.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==
Kredit gambar: RLWRLD

Ryu juga mengatakan bahwa RLWRLD sedang bekerja dengan investor strategis untuk mengeksplorasi cara mengotomatisasi berbagai alur kerja yang berfokus pada manusia menggunakan model AI mereka. Mereka sedang mempersiapkan sebuah demonstrasi aksi otonom berbasis humanoid yang dijadwalkan untuk akhir tahun ini. Selain itu, perusahaan bekerja untuk mengembangkan platform yang bisa mendukung berbagai jenis robot, termasuk robot industri, kolaboratif, otonom, dan humanoid.

Didirikan pada tahun 2024, RLWRLD adalah startup ketiga Ryu. Startup keduanya, Olaworks, diakuisisi oleh Intel pada tahun 2012 dan akhirnya menjadi pusat R&D Intel di Korea dalam divisi penglihatan komputer. Pada tahun 2015, ia mendirikan akselerator startup Future Play yang fokus pada perusahaan teknologi mendalam.

Saat ditanya apa yang menginspirasi dia untuk memulai perusahaan ini lagi, Ryu menjelaskan bahwa ia melihat betapa cepatnya jumlah startup AI meningkat di AS, Eropa, dan China, sementara di Korea dan Jepang masih terbilang sedikit.

Ia berdiskusi dengan lebih dari 30 profesor AI dari Korea dan Jepang tentang tantangan yang mereka hadapi — mulai dari kurangnya infrastruktur seperti data dan GPU, hingga kendala yang menghalangi mereka untuk memulai usaha. Hasilnya, ia menyadari bahwa akan lebih strategis untuk mengutamakan model dasar robotika (RFM) daripada terjun ke bidang LLM yang sudah jenuh, dengan memanfaatkan kekuatan Korea dan Jepang dalam bidang manufaktur.

Segera setelah itu, ia mengajak enam profesor dari institusi terkemuka di Korea, termasuk KAIST, SNU, dan POSTECH, bersama tim riset mereka, untuk meluncurkan RLWRLD.

RLWRLD bukan satu-satunya yang berusaha mengatasi masalah ini. Startup seperti Skild AI dan Physical Intelligence juga membangun model dasar serupa untuk robotik, sama seperti perusahaan besar seperti Tesla, Google DeepMind, dan Nvidia.

Namun, Ryu percaya bahwa startupnya memiliki awal yang baik, karena mereka sudah memiliki ahli AI dan robotik yang diperlukan untuk mengembangkan model dasar untuk robotik dan robot humanoid dengan tingkat kebebasan yang tinggi (DoF).

“Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut biasanya mengandalkan robot dengan DoF rendah seperti penjepit dengan dua jari. RLWRLD sudah mendapatkan robot rujukan dengan DoF tinggi, sehingga kami mengharapkan hasil kinerja yang lebih baik,” katanya.

Ryu juga menyatakan bahwa berkat investor strategis, RLWRLD dapat dengan cepat mengumpulkan data berharga dari lokasi-lokasi manufaktur di sekitar mereka. Pada tahun 2024, sebuah laporan menunjukkan bahwa Jepang dan Korea Selatan bersama-sama menyumbang 9.2% dari total produksi manufaktur dunia.

RLWRLD bertujuan untuk menghasilkan pendapatan secepatnya tahun ini melalui proyek bukti konsep (PoC) dan demonstrasi kolaborasi dengan mitra strategis.

Visi jangka panjang startup ini adalah melayani pabrik, pusat logistik, dan toko ritel, bahkan robot yang dapat digunakan dalam lingkungan rumah untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Sementara itu, prioritas mereka adalah menyasar industri, sebab mereka bersedia membayar lebih dan memiliki tuntutan yang tinggi terhadap otomasi.

Saat ini, RLWRLD memiliki 13 karyawan.



Source link

Leave a Reply