Berita mengenai permintaan maaf Meta atas penghapusan pos Menteri Besar Datuk Seri Anwar Ibrahim dari akaun Facebook dan Instagramnya telah menarik perhatian yang signifikan di seluruh dunia Arab dan negara berbahasa Arab.

Pemerintah Malaysia menuntut penjelasan dari Meta selepas pesanan takziah Anwar untuk pemimpin Hamas yang telah dibunuh, Ismail Haniyeh, dihapuskan dari platform tersebut.

Cerita ini telah dilaporkan secara meluas di pelbagai platform berita online, termasuk masrawy.com dan aawsat.com di Mesir, alroya.com di Oman, sarayanews.com di Jordan, alalam.ir di Iran, alquds.co.uk dan alghad.tv di UK, aljazeera.net dan alaraby.com di Qatar, dan alwatannews.com di Bahrain.

Sebagai respons kepada pertanyaan dari Reuters, seorang jurucakap Meta menyatakan, “Kami memohon maaf atas kesilapan operasi yang menyebabkan penghapusan pos Menteri Besar dari Facebook dan Instagram. Pos tersebut telah dipulih dengan label berita yang betul.”

Pada hari Isnin (5 Ogos), Pejabat Menteri Besar (PMB) memanggil Meta untuk menjelaskan penghapusan pos tersebut.

Dalam kenyataannya, PMB menyatakan ketidakpuasan hati yang kuat atas tindakan Meta tersebut, menggambarkannya sebagai suatu pelanggaran terhadap kebebasan bersuara Menteri Besar. “PMB melihat tindakan Meta sebagai bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan pembatasan kebebasan bersuara. Ia juga merupakan satu penghinaan terhadap perjuangan sah rakyat Palestin untuk mencari keadilan dan hak asasi manusia,” bacaan kenyataan itu.



Source link

Leave a Reply