KUALA LUMPUR: ASEAN sedang dalam perjalanan untuk menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia menjelang 2030. Namun, Menteri Sumber Asli dan Kelestarian Alam, Nik Nazmi Nik Ahmad, mengingatkan kita supaya jaga pertumbuhan yang inklusif agar semua orang dapat merasai manfaatnya.

Dia menyatakan, meskipun bandar-bandar utama seperti Kuala Lumpur, Bangkok, dan Jakarta menunjukkan pertumbuhan Keluaran Dalam Negara Kasar (KDNK) yang mengagumkan, banyak kawasan dalam ASEAN masih menghadapi masalah besar. Contohnya, ramai yang tidak mempunyai akses yang baik kepada elektrik, pendidikan, dan peluang ekonomi yang seimbang.

“Buat masa sekarang, kita adalah ekonomi kelima terbesar, tetapi menjelang 2030, kita berpotensi untuk menjadi yang keempat. Namun, cabarannya bukan sekadar mencapai status ini, tapi juga menggunakan kekuatan ekonomi kita untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan adil bagi semua,” ungkap Nik Nazmi kepada media selepas menghadiri Forum Ekonomi Belia ASEAN (AYEF) 2025 di sini.

Dia juga menegaskan bahawa kita tidak seharusnya hanya melihat pertumbuhan KDNK sebagai ukuran kejayaan ekonomi. “Bukan sekadar nombor, tapi bagaimana kita boleh memperbaiki hidup rakyat, terutamanya mereka yang tinggal di kawasan luar bandar yang kurang membangun,” katanya. Contohnya, di banyak kampung, masih ada anak-anak yang berjalan jauh untuk mendapatkan pendidikan yang sepatutnya. Kita tidak boleh hanya berbangga dengan status ekonomi tanpa menyelesaikan isu-isu mendasar ini.

Lebih awal dalam ucapan tersebut, Nik Nazmi menegaskan pentingnya bersatu sebagai blok ASEAN. “Kalau kita bertindak secara individu, impak kita terhadap hal ehwal global akan terhad,” ujarnya. Dia menambah, “Kita berusaha untuk tampil dengan satu suara di Persidangan Perubahan Iklim Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (UNFCCC COP 30) 2025, agar pendirian kita mengenai perubahan iklim jelas dan tegas.”

Dia memberi contoh, “Apa yang berkesan di Malaysia mungkin akan berkesan di negara-negara lain seperti Indonesia, Singapura, dan Filipina, kerana kita berkongsi banyak persamaan, terutama dari segi budaya dan ekonomi.”

Forum AYEF 2025 yang berlangsung dari 14 hingga 16 Februari di Swiss Garden Hotel Bukit Bintang bertujuan memberi platform kepada pemimpin muda dari ASEAN dan Jepun. Dengan tema “Perubahan Iklim dan Membina Ekonomi Berdaya Tahan Iklim,” forum ini menghimpunkan pembuat dasar, pemimpin industri, dan wakil belia untuk berbincang tentang strategi menguatkan ketahanan ekonomi dalam menghadapi perubahan iklim.



Source link

Stamp - 2019 Malaysia ASEAN Post Joint Issue Traditional Costumes (M/S) MNH
Shopee.com.my
5.0
RM8.00
Stamp - 2019 Malaysia ASEAN Post Joint Issue Traditional Costumes (M/S) MNH
TH08 Thailand 2024 ASEAN games stamps single value high value stamps mint
Shopee.com.my
5.0
RM2.90
TH08 Thailand 2024 ASEAN games stamps single value high value stamps mint
Malaysia 15th Anniversary of ASEAN 1982 - Complete 2v used Stamp #91
Shopee.com.my
5.0
RM2.40
Malaysia 15th Anniversary of ASEAN 1982 - Complete 2v used Stamp #91
Stamp - 2019 Malaysia ASEAN Post Joint Issue Traditional Costumes (M/S) MNH
Shopee.com.my
5.0
Stamp - 2019 Malaysia ASEAN Post Joint Issue Traditional Costumes (M/S) MNH
TH08 Thailand 2024 ASEAN games stamps single value high value stamps mint
Shopee.com.my
5.0
TH08 Thailand 2024 ASEAN games stamps single value high value stamps mint
Malaysia 15th Anniversary of ASEAN 1982 - Complete 2v used Stamp #91
Shopee.com.my
5.0
Malaysia 15th Anniversary of ASEAN 1982 - Complete 2v used Stamp #91

Leave a Reply